Selasa, 29 Maret 2011

Kurikulum Berbasis Tauhid (KBT)

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dan Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) mungkin sering kita dengar karena kurikulum ini sedang diterapkan di sekolah -sekolah. Namun Kurikulum Berbasis Tauhid (KBT) rasanya masih asing ditelinga kita. Untuk mendapatkan gambaran singkat konsep KBT, buletin IGS mewawancarai Sugianto wakil ketua Yayasan Nurul Azmi dan pengelola SD Islamic Global School.

Sebenarnya bagaimana sih konsep KBT menurut Bapak?
“ Kalau kita mau berbicara mengenai KBT kita mulai dari landasan berfikir kita, firman Allah “ dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku” ...(QS Al-Dzariyat (51):56).
“ Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (QS Al-Ahzab (33): 21)
"Tuhanku mendidikku dengan sebaik-baiknya, maka sungguh baiklah pendidikan-ku." (HR Ibn Sam'ani).

Dari sini kita harus menyadari bahwa tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah dalam arti luas, cara beribadah kita kepada Allah telah dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW. Jadi konsep dasar dari Kurikulum Berbasis Tauhid adalah menerapkan sebuah kurikulum pendidikan yang muatan maupun metode pembelajarannya mengarah kepada pembentukan karakter Islami untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. dan yang lebih prinsip dalam KBT akan menghadirkan Allah pada semua materi pelajaran yang dipelajari siswa jadi tidak ada pemisahan antara agama dengan kehidupan. Kehidupan di dunia adalah sarana mencapai kesuksesan di akherat, kehidupan akherat merupakan kontrol kehidupan kita di dunia. Jadi apa perbedaan secara prinsip KBT dengan kurikulum yang ada sekarang ?
Kurikulum berdasarkan ideologinya dapat kita bedakan menjadi tiga : Pertama ; Kurikulum sekularisme ; basis silabus adalah sekuler dan tidak relegius, masalah agama akan dipisahkan dengan kehidupan dan dianggap tidak saling terkait, angka dan materi menjadi sebuah tujuan. Kurikulum ini akan menghasilkan generasi materialistik. Inilah sumber kerusakan pada saat ini. Kedua ; Kurikulum Ateis , Filosofis ateis akan mewarnai seluruh kurikulumnya. Ketiga; Kurikulum Berbasis Tauhid, Kurikulum ini berlandaskan Aqidah Islam, sifat dan kandungan kurikulum bertujuan mencetak karakter Islami pada diri siswa untuk mewujudkan kehidupan Islami berdasar Al Qur'an dan Sunnah. Prinsip dasarnya manusia hadir di dunia tidaklah bebas sekehendaknya, namun lengkap dengan aturan Allah yang melekat pada dirinya. Seluruh perbuatan diukur dari halal dan haram, syar’i atau tidak syar’i, Allah ridho apa tidak.
Apakah nanti tidak khawatir konsep kurikulum ini disebut ekstrim ?
Khawatir bagaimana ?..kita bermaksud memperbaiki generasi saat ini, la orang yang merusak orang lain saja tidak khawatir kok kita khawatir apa tidak salah tuh..Selain itu kita harus hati-hati kalau mau menyebut kata ekstrim. Yang dimaksud ekstrim itu apa dulu, kalau definisi ekstrim adalah ngotot atau keras, harusnya kita malu kepada para calon ahli neraka, mereka untuk masuk neraka saja mengerahkan segala kemampuan, misalnya para pencuri, pemabuk, pemakai narkoba mereka harus melawan polisi, mengeluarkan uang jutaan rupiah, menyakiti diri sendiri, sampai-sampai mati karena over dosis dan melawan Allah, itu semua dilakukan hanya untuk masuk neraka, nah kita yang katanya orang muslim yang maunya masuk surga kok berjuangnya setengah-setengah, tidak sungguh-sungguh, tidak berusaha keras, harusnya kita malu pada Allah.
Tadi Bapak disebutkan tujuan pendidikan Islam adalah membentuk karakter Islami, karakter Islami yang bagaimana itu ?
“ Karakter Islami yang akan dibentuk dari KBT ada empat ;
1. Berkepribadian Islam baik dari pola pikir maupun pola tingkah laku harus desesuaikan dengan peraturan Allah yang telah       dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
2. Menguasai Tsaqofah Islam terdiri dari dua jenis “ Fardhu ‘ain seperti konsepsi, ide, dan hukum-hukum Islam; bahasa Arab;       sirah Nabi saw., Ulumul Qur’an, Tahfizh al-Quran, ulumul hadis, ushul fikih, dll. Kedua Fardhu kifayah, meliputi sains dan           teknologi serta ilmu terapan-keterampilan, seperti biologi, fisika, kedokteran, pertanian, teknik, dll
3. Menguasai ilmu kehidupan (IPTEK).
4. Memiliki keterampilan hidup yang memadai.
Jadi orang Islam itu tidak hanya bisa sholat, zakat, puasa, haji  saja, tetapi juga menguasai berbagai ilmu kehidupan seperti dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dan sahabat. Para sahabat Nabi Muhammad SAW . dari amalnya luar biasa, keimanannya tidak diragukan, mereka  penghafal Al-Qur'an, mereka ahli berdagang, berkebun, bidang kedokteran, matematika, ahli perang, astronomi, ahli tata politik kenegaraan, dll. sampai-sampai kalau kita mau jujur saat ini tidak ada satu ilmu pengetahuanpun yang tidak berhutang budi pada Islam. Mereka bisa begitu karena mengamalkan Islam secara utuh, tidak pilih-pilih ayat.

Apakah SD IGS juga memakai kurikulum Diknas ?
“ Iya, kurikulum diknas juga kita pakai tentunya dengan melakukan berbagai pengembangan fundamental antara lain :
1. Internalisasi nilai-nilai Islam.
2. Koreksi mata pelajaran yang berten-tangan dengan aqidah, pemikiran, pendapat dan hukum Islam.
3. Subtitusi dengan pelajaran baru sama sekali.
4. Adisi mata pelajaran baru ke dalam kuri kulum.
5. Fiksasi atau pembakuan mata pela-jaran yang telah ada.

Jadi menurut saya semua sekolah seharusnya menggunakan konsep Kurikulum Berbasis Tauhid. untuk mencapai tujuan pendidikan yang hakiki agar hasil pendidikan menjadi amal jariyah, bukan dosa jariah *).
Last Updated (Wednesday, 14 April 2010 22:26)

1 komentar:

  1. Bagus sekali. Cuma sedikit mau tanya, bgmn dgn kurikulum ktsp atau kurtilas, karena sekolah ttp hrs mengacu kpd lembaga naungan, yaitu dinas maupun kemenag.

    BalasHapus